Isi Pusat Undangan Indonesia

Senin, 12 Juli 2010

MEMANGNYA BIKIN KARTU UNDANGAN ITU WAJIB?


Mug yang dirubah menjadi surat undangan pernikahan
Ya..entahlah. Saya sendiri sebagai perajin atau produsen kartu undangan, juga heran seakan-akan kartu undangan itu hukumnya wajib di produksi bila seseorang kedatangan acara hajatan. Entah itu mengkhitankan putra putrinya, eh maksudnya putranya saja, he...he..he... Atau entah itu juga hajatan pernikahan putrta putrinya dan hajatan lainya. Hampir 99,9 persen pasti membuat kartu undangan.
Eh, tapi enak juga sih buat saya, kalau banyak orang yang punya hajatan. Mereka banyak mendatangi
saya sambil ngasih duit banyak : "Mas, aku pesen undangan yang bagus yang murah, ada nggak?"
"Tentu ada pak, mau pesen undangan yang harga berapa, model kaya gimana, yang penting jangan ngebon ya, pak?" he..he...he...

Dari orang yang berpunya dan orang yang tidak punya, hampir semuanya merasa wajib untuk pesen kartu undangan jika mau punya hajatan. Minimal kalau hajatanya syukuran ya kartu undangannya secarik kertas HVS yang di poto kopi. Kalau meningkat lagi hajatan yang agak tinggian dikit kartu undanganya terbuat dari kertas buvalo dst. Yang istimewa ada juga yang di bela-belain pesen kartu undangan yang tebel ada lapisan mika, ada tulisan warna emas ada tulisan timbul dsb. Maklumlah kan memang duitnya banyak jadi kalau bikin kartu undangan yang di poto kopi saja juga gak pantes. Lagian si tukang undanganya juga lebih seneng plus senyum lebaaar karena semakin bagus kartu undangan mestinya keuntunganya pun semakin bagus pula. Jadi senyumnya juga semakin bagus dan merekah......
Jadi, wajib atau gak wajib bikin kartu undangan itu terserah yang bersangkutan saja. Tapi kalau bisa diwajibkan saja deh..he..he..he... (senyum merekah)